Perkembangan Ideologi Imperialisme
(Kelompok Kontra)
Oleh:
1. Wahyu Bagustiadi (120210302014)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya dan karunianya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Dengan terselesainya makalah
ini, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan atas terselesainya makalah ini.
Makalah ini disusun
dengan tujuan sebagai bahan diskusi mata kuliah “Sejarah Intelektual” dan sebagai media
untuk lebih mendalami setiap unit yang akan dipelajari dan dibahas dalam mata
kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih
belum sempurna. oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan untuk memperbaiki makalah yang telah dibuat. Akhirnya
semoga makalah ini dapat berguna bagi kita, amien.
Jember, 28November 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah
lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh
imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
Perkataan Imperialisme muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad
XIX.Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu
menjelmakan politik yang ditujukan
pada perluasan kerajaanInggris hingga suatu "impire"
yang meliputi seluruh dunia.Politik Disraeli ini mendapat opisisi yang kuat.
Golongan oposisi takut kalau-kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan
krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki pemusatan perhatian
pemerintah pada pembangunan dalam negeri dari pada berkecipuhan dalam sola-soal
luar negeri.Golongan oposisi ini disebut golongan "Little England"
dan golongan Disraeli (Joseph
Chamberlain, Cecil Rhodes) disebut
golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme".
Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk
membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat
isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.
Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare"
yang artinya "memerintah".Hak untuk memerintah (imperare)
disebut "imperium".Orang yang diberi hak itu (diberi imperium)
disebut "imperator".Yang lazimnya diberi imperium itu
ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan
kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium.
Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka
raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara
lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang,
dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan
imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini.wele wele
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia
untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya.
"Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan
senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja
dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari
jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk
kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan kolonialisme ?
Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium.Kolonialisme ialah politik
yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium
itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimanakah konsep dasar Imperialisme?
2.Bagaimanakah perkembangan Imperialisme?
3.Bagaimanakahperkembangan Imperialisme di Indonesia?
4. Alasan saya setuju bahwa paham Imperialisme berkembang di Indonesia?
1.3 Tujuan
Ø Untuk mengetahui Konsep dasar Imperialisme
Ø Untuk
mengetahui Perkembangan Imperialisme.
Ø .Untuk
mengetahui Perkembangan Imperialisme di
Indonesia.
Ø Untuk
mengetahui Alasan saya tidak Setuju
Imperialisme berkembang di Indonesia.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Paham Imperialisme
A.
Pengertian
Perkataan
imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya
"memerintah".Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium".Orang
yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator".Yang
lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja
disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya
berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja
diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas
kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang
disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan
pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata
yang kita kenal sekarang ini. Adapun sebab-sebab dari Imperialisme adalah:
1. Keinginan
untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia (ambition,
eerzucht). Tiap bangsa ingin menjadi jaya. Tetapi sampai dimanakah
batas-batas kejayaan itu ?Jika suatu bangsa tidak dapat mengendalikan
keinginan ini, mudah bangsa itu menjadi bangsa imperialis.Karena itu dapat
dikatakan, bahwa tiap bangsa itu mengandung benih imperialisme.
2. Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah
bangsa istimewa di dunia ini (racial superiority). Tiap bangsa mempunyai
harga diri.Jika harga diri ini menebal, mudah menjadi kecongkakan untuk
kemudian menimbulakan anggapan, bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia
ini, dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin bangsa-bangsa lainnya.
3. Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat
menimbulkan imperialisme. Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau
ideologi.Imperialisme di sini dapat timbul sebagai "bij-product"
saja.Tetapi jika penyebaran agama itu didukung oleh pemerintah negara, maka
sering tujuan pertama terdesak dan merosot menjadi alasan untuk membenarkan
tindakan imperialisme.
4. Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan.
Perbatasan suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.
5. Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah
yang merupakan sebab yang terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa
imperialisme modern.
a)
Keinginan untuk
mendapatkan kekayaan dari suatu Negara
b)
Ingin ikut dalam
perdagangan dunia
c)
Ingin menguasai
perdagangan
d)
Keinginan untuk
menjamin suburnya industry
Menurut Lenin: Imperialisme sebagai sebuah sistem ekonomi-politik.
Pemahaman ini, menurut Lenin,
adalah pemahaman dasar bagi sebuah upaya untuk memahami imperialisme
secarakeseluruhan. Imperialisme merupakan sebuah sistem ekonomi-politik,
artinya ia adalah sebuah proses ekonomi yangmemiliki perwujudan dalam
keputusan-keputusan politik. Ekonomi imperialis dan politik imperialis adalah
dua hal yangberbeda dan seringkali saling bertentangan, namun politik
imperialis selalu merupakan perwujudan dari proses ekonomiimperialis itu
sendiri. Hukum dialektika, kesalingrasukan dari hal-hal yang bertentangan
(interpenetration of theopposites), mendiktekan bahwa kedua hal ini tidaklah
terpisahkan.
Ciri-ciri Pokok Imperialisme adalah Peleburan dan Kombinasi Kapital yaitu Menurut Lenin, ciri pertama dan terpenting
dari Imperialisme adalah "konsentrasi kekuatan produktif". Meleburnya
Kekuasaan Keuangan, Industri dan BirokrasiCiri kedua yang diuraikan secara
panjang lebar oleh Lenin adalah "oligarki kapital"
Sembari menjelaskan bagaimana
hubungan antara Negara (aparatus birokrasi, militer dan ideologi) dengan para
penguasa keuangan dan industri, kutipan di atas juga menjelaskan pada kita
bagaimana ekspor kapital10 merupakan salah satu fitur utama dari imperialisme.
Konsekuensi
Di bawah imperialisme, politik
adalah perpanjangan dari konflik konsentrasi capital Tentara nasional berpihak
pada imperialism Lenin menegaskan satu hal lagi: bahwa imperialisme akan
menggunakan tentara lokal untuk menjaga kepentingannya.Bahkan Lenin menyatakan
bahwa negeri imperialis yang akan menjadi yang paling berhasil adalah negeri
yang paling sanggup menggalang tentara lokal untuk berperang bagi merekaAkibat
Penjajahan Non-fisik.
B. Bentuk
1. Imperialisme Politik
Bentuk imperialisme ini bertujuan untuk memperoleh
pengawasan politik terhadap suatu bangsa atau negara dengan cara pembentukan
pemerintahan kolonial. Motif utama dari Imperialisme politik adalah untuk
memperoleh prestise dengan cara pembentukan imperialisme atau menutup
ketidakpuasan di dalam negeri dengan car melakukan politik luar negeri.
2. Imperialisme Militer
Imperialisme militer bertujuan untuk memperoleh daerah
strategis, pelabuhan, atau urat nadi lalu lintas. Daerah-daerah koloni dapat
menghasilkan tenaga manusia dan juga dapat memainkan peranan penting dalam
menjamin kepentingan negara yang berkuasa. Penguasaan atas daerah seperti selat
Gibraltar, Terusan Suez, Panama, Singapura, Hong kong, dan lain-lain adalah
sasaran utama imperialisme. Akan tetapi dengan hasil perkembangan teknologi
modern misalnya pesawat terbang atau peluru kendali, maka peranan “posisi
kunci” ini mulai berkurang.
3. Imperialisme Kebudayaan
Jenis Imperialisme ini banyak dilakukan oleh Spanyol
dalam menguasai dunia, terutama di Amerika Tengah dan Selatan. Begitu pula pada
waktu hitler mengadakan ekspansi dan Rusia dalam usahanya mengusai pemikiran
manusia. Imperialisme kebudayaan berusaha untuk mengadakan penguasaan atau
kontrol atas ide atau pemikiran bangsa lain. biasanya jenis ini menyertai
imperialisme politik, militer, atau ekonomi. Dalam sejarah dapat dilihat bahwa
Nazi-Jerman dan Rusia sangat berhasil dalam memperkembangkan Imperialisme
kebudayaan ini. Khususnya Rusia berhasil membentuk an mempropagandakan sistem
sosialdan ideologi komunismenya kepada sejumlah besar bangsa di dunia ini.
Bahkan, Imperialisme kebudayaaan Rusia berhasil pula mengusai jalan pikiran
orang-orang penting dalam percaturan politik dunia.
2.2 Perkembangan Paham Imperialisme
Imperialisme ialah politik
untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri
yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu
berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan
kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan.
Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi
dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.Pengertian imperialisme sebenarnya telah ada sejak zaman kuno. Kita
menyebut-nyebut imperium yang terkenal sejak zaman Romawi, Mongol, dan
sebagainya. Kemudian pada zaman baru, yakni sekitar abad ke-16 dan ke-17, kita
temui bangsa-bangsa Barat seperti Portugis dan Spanyol. Selanjutnya abad ke 19
muncul lagi dengan ciri industri yang diprakarsai oleh bangsa Inggris.dari
uraian di atas dapat dinyatakan bahwa Imperialisme pada dasarnya ada dua macam,
hal in berpijak pada usaha penaklukan yang dilakukan oleh bangsa barat, yakni
- Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalaH semboyan gold, gospel, and glory (penyebaran agama, kekayaan dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
- Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari
imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul
sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi
industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka
mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil
industri, kemudian juga sebgai tempat penanaman modal bagi kapital
surplus.
Jenis
|
Imperialisme Kuno
|
Imperialisme Modem
|
Dari
waktu terjadinya
Dari
segi kepentingan
Negara pelopor
|
Terjadi
sebelum revolusi industri.
Berpijak
pada semboyan 3G
(Go/d,
Gospel, Glory).
Gold:
memperoleh kekayaan
yang
sebanyak-banyaknya
Gospel:
menyebarkan agama.
Glory:
memperoleh kejayaan politik (kekuasaan).
Portugis
dan Spanyol
|
Terjadi
setelah Revolusi Industri.
Menguasai
suatu daerah untuk
kepentingan
industri yaitu:
Tempat
mendapatkan bahan
mentah.
Tempat
memasarkan hasil.
Tempat
menanam modal.
Inggris
|
2.3 Perkembangan Paham Imperialisme di Indonesia
Negara-negara
Eropa yang mempunyai andalan dalam pembentukan dan mengembangkan kolonialisme
dan imperialisme di Indonesia yaitu : Portugis, Belanda, Perancis dan Inggris.
1. Kolonilisme dan imperialisme
Portugis di Indonesia
Portugis merupakan negara Eropa
pertama yang datang di dunia Timur melalui jalan laut. Hal ini dapat dilihat
dari :
Tahun 1486 Bartholomeus Dias berhasil
mencapai Tanjung Harapan.Tahun 1498 Vasco da Gama menginjakkan kaki di Calicut.tahun 1502 Alfonso d’Albuquerque
menguasai pelabuhan Malaka. Merupakan langkah awal mengusai wilayah perdagangan
dan pelayaran di Asia Tenggara.Imperialisme Portugis adalah imperialisme kuno
(ancient imperialisme) dengan semboyan 3G, yaitu Gold (emas), Gospel (agama),
dan Glory (Kejayaan). Dalam proses perluasan kekuasaan, bangsa Portugis banyak
mendapat perlawanan bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain :
Pertugis
menjalankan sistem monopoli.Portugis menyebarkan agama Katholik.Portugis ikutcampur
tangan urusan dalam negeri.Banyak pejabat Portugis yang melakukan korupsi.
Persaingan dengan bangsa Barat sendiriPortugis menguasai Malaka, perdagangan Indonesia beralih ke Aceh.Minat Portugis menguasai melalui Aceh, tapi mendapat perlawanan oleh rakyat Aceh. Kemudian Portugis pergi ke Maluku Utara, saat itu terjadi peperangan antara Ternate + Portugis melawan Tidore + Spanyol yang dimenangkan oleh Ternate yang dibantu oleh bangsa Portugis.Datanglah Spanyol yang dipimpin oleh Ferdinand Magelans (1519 – 1521) ke Filipina. Kemudian tahun 1521 Spanyol menduduki Maluku Utara dan bergabung dengan Tidore untuk mengimbangi Ternate dan Portugis.Karena Spanyol dan Tidore telah kalan atas Portugis dan Ternate, maka muncullah perjanjian “Dessilas” yang intinya (1534) ekspedisi Spanyol hanya diijinkan sampai Maluku Utara, sedangkan penjelajahan Indonesia hanya boleh dilakukan Portugis. Pada tahun 1515 Portugis berhasil diusir oleh rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Baabullah.
Persaingan dengan bangsa Barat sendiriPortugis menguasai Malaka, perdagangan Indonesia beralih ke Aceh.Minat Portugis menguasai melalui Aceh, tapi mendapat perlawanan oleh rakyat Aceh. Kemudian Portugis pergi ke Maluku Utara, saat itu terjadi peperangan antara Ternate + Portugis melawan Tidore + Spanyol yang dimenangkan oleh Ternate yang dibantu oleh bangsa Portugis.Datanglah Spanyol yang dipimpin oleh Ferdinand Magelans (1519 – 1521) ke Filipina. Kemudian tahun 1521 Spanyol menduduki Maluku Utara dan bergabung dengan Tidore untuk mengimbangi Ternate dan Portugis.Karena Spanyol dan Tidore telah kalan atas Portugis dan Ternate, maka muncullah perjanjian “Dessilas” yang intinya (1534) ekspedisi Spanyol hanya diijinkan sampai Maluku Utara, sedangkan penjelajahan Indonesia hanya boleh dilakukan Portugis. Pada tahun 1515 Portugis berhasil diusir oleh rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Baabullah.
2. Kolonialisme dan imperialisme
Belanda di Indonesia mulai dari ekspedisi untuk kapal dagang Belanda
Ekspedisi I
dipimpin oleh Cornelist Van de Houfmant (1596) gagal, sebab mendapat perlawanan
dari rakyat pesisir utara.Ekspedisi II pimpinan Jacob Van Heck, 2 tahu kemudian
(1598) Banten berhasil sebab kedatangan Belanda dengan ramah, sopan terhadap
rakyat Banten.Pada saat bersamaan Banten melawan Portugis dimanfaatkan oleh
Belanda untuk menjalin kerjasama di bidang perdagangan.Setelah Belanda berhasil
mendapatkan keuntungan besar, mereka pulang ke negeri asal dengan membawa hasil.
VOC merupakan
perhimpunan dagang swasta Belanda. Kongsi ini mempunyai kewajiban membantu
pemerintah Belanda untuk mendapatkan dana. Sebaliknya pemerintah Indonesia
perlu memberikan VOC hak-hak istimewa. Hak Actrroi (hak paten) yaitu :
- Hak monopoli perdagangan
- Hak memiliki angkatan perang
berperang
Tujuan didirikannya VOC adalah :
Menghilangkan
persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda.
Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang-pedagang lainnya di Indonesia.Mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.Langkah pertama VOC untuk mencapai tujuanya adalahMerebut Maluku dari tangan Portugis
Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang-pedagang lainnya di Indonesia.Mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.Langkah pertama VOC untuk mencapai tujuanya adalahMerebut Maluku dari tangan Portugis
Tahun 1605
VOC berhasil merebut benteng Portugis di Ambon yang kemudian sampai rentang
Victoria.Peristiwa ini menjadi tonggak penjajahan Belanda di Indonesia.
Tahun 1609 VOC mengangkat Pieter Both sebagai Gubernur Jendral I sampai mengikat perjanjian dengan penguasa di Maluku seperti : Hitu, Banda dan Haruku. Dan selalu mencantumkan hak monopoli perdagangan VOC dan pengakuan VOC terhadap kedaulatan pengusaha-pengusaha setempat.VOC mengikat Jayakarta dengan usaha mendirikan pusat kekuasaan dan pemerintahan di wilayah itu.Di bawah pimpinan Jan Peter Zoon Coen. Jayakarta diserang dan dibakar kemudian pada tahun 1619 berubah menjadi kota baru Batavia.
Mulai saat itu VOC dapat menghargai segala gerak-gerik pelayaran di Selat Sunda dan Selat Malaka.VOC juga semakin konsolidasi dalam upaya menaklukkan seluruh wilayah Indonesia.
Kekuatan VOC di Mataram
Tahun 1609 VOC mengangkat Pieter Both sebagai Gubernur Jendral I sampai mengikat perjanjian dengan penguasa di Maluku seperti : Hitu, Banda dan Haruku. Dan selalu mencantumkan hak monopoli perdagangan VOC dan pengakuan VOC terhadap kedaulatan pengusaha-pengusaha setempat.VOC mengikat Jayakarta dengan usaha mendirikan pusat kekuasaan dan pemerintahan di wilayah itu.Di bawah pimpinan Jan Peter Zoon Coen. Jayakarta diserang dan dibakar kemudian pada tahun 1619 berubah menjadi kota baru Batavia.
Mulai saat itu VOC dapat menghargai segala gerak-gerik pelayaran di Selat Sunda dan Selat Malaka.VOC juga semakin konsolidasi dalam upaya menaklukkan seluruh wilayah Indonesia.
Kekuatan VOC di Mataram
3. Pemerintahan Hindia Belanda
Melalui
konferensi London (1814) Inggris mengembalikan emua daerah kekuasaan Belanda
yang pernah dikuasai Inggris.Sejak saat itu, Belanda kembali berkuasa di
Indonesia. Kebijakan yang dilakukan pemerintah Hindia-Belanda dalam bidang
ekonomi adalah menyelenggarakan “Sistem tanam paksa” tau Culture Stelsel (Awang
Cultur) yang berlangsung selama 40 tahun (1830 – 1870).
Sistem tanam
paksa ini diusulkan oleh Johanes Van den Bosh Gubernur Jendral Hindia-Belanda
pada tahun 1830 – 1833.hakikat dari sistem tnam paksa atau cultur stelsel
adalah bahwa penduduk sebagai ganti membayar pajak tanah sekaligus, harus
menyediakan sejumlah hasil bumi yang nilainya sama dengan pajak tanah itu.
Masuknya kekuasaan
bangsa Asing di Indonesia telah menyebabkan perubahan tatanan politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi bangsa
Indonesia sebagai berikut:
a.
Politik
1.
Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan
modern. Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut
adat, kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat.
Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial.
2.
Belanda
dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya
soal pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di
Indonesia. Akibatnya peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik,
bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.
b.
Sosial Ekonomi
1.
Eksploitasi
ekonomi yang dilakukan bangsa Barat membawa berbagai dampak bagi bangsa Indonesia. Munculnya monopoli dagang VOC
menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di panggung perdagangan
internasional. Peranan syahbandar digantikan oleh para pejabat Belanda
2.
Kebijakan
tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai
penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang
perantara dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa
Indoensia hanya menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis
tanaman baru serta cara memeliharanya.
3.
Dengan
dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka:
a.
pengusaha
pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.
b.
Perkebunan
di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga
dilakukan program transmigrasi.
c.
untuk
mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah Belanda
membangun : Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api dan pelabuhan. Untuk
pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja
paksa)
d.
dengan
memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi barang
ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.
e.
Daerah
Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.
4.
Kemunduran
perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di
pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada
tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk Indonesia megalami
kemerosotan.
c.
Budaya
1.
Tindakan
pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan
menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional
penguasa pribumi.
2.
Upacara
dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan
demikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
3. Dengan merosotnya peranan politik maka
para elit politik baik raja maupun bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang
senibudaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan penulisan serat Centhini, R.Ng
Ronggo Warsito manyusun Kitab Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab
Wedatama
2.4 Alasan Setuju Paham Imperialisme Berkembang di Indonesia
Imperialisme
ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan
diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini
tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan
dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan.
Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi
dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.Motif utama dari Imperialisme politik adalah untuk
memperoleh prestise dengan cara pembentukan imperialisme atau menutup
ketidakpuasan di dalam negeri dengan car melakukan politik luar negeriDi masa
modern ini, contoh oligarki kapital yang paling menyolok dapat kita temui dalam
kasus Enron. Enron, sebuah perusahaan pemasok enerji yang merupakan perusahaan
nomor tujuh terbesar di AS.Kejatuhan Enron merupakan pemicu runtuhnya bangunan
kartu yang rapuh dari pasar modal AS, yang sampai kini masih terasa gaungnya di
pasar modal dunia.Namun, bukan keruntuhan itu sendiri fokus kita kali ini
melainkan jalinan yang begitu erat antara Enron dengan birokrasi dan bank. Mari
kita telaah data-data di bawah ini:
1. Enron telah menyumbang "dana
pemilu" sebesar USD 1,7 milyar untuk partai Republik sepanjang sejarahnya.
Enron memberi sumbangan pula pada partai Demokrat sebesar USD 700 juta;
2. Begitu Bush naik ke tampuk
kekuasaan, para eksekutif Enron mengadakan pertemuan sampai enam kali dengan
Wakil Presiden Dick Cheney untuk membahas soal kebijakan mengenai enerji;
3. Bush adalah pemegang saham di
Texas Oil Co. dan Cheney adalah CEO di Halliburton, sebuah perusahaan peralatan
pengeboran minyak;7
4. Kenneth Lay, CEO Enron, menjabat
Bendahara/Penggalang Dana dalam panitia kampanye Bush;
5. Sebulan setelah duduk di tampuk
kepresidenan, Bush Jr. menunjuk Pat Wood, seorang eksekutif Enron, menjadi
ketua dari Komisi Pengaturan Enerji Federal;
Badan Dunia yang menangani masalah
pangan, World Food Programme (WFP) memperkiranakan, anak Indonesia yang
menderita kelaparan akibat kekurangan pangan saat ini berjumlah 13 juta orang
(Suara Pembaruan, 11/7/07).Menurut laporan Australia-Indonesia partnership
(Juli 2004), "Lebih dari separuh penduduk Indonesia yang berjumlah 210
juta rawan terhadap kemiskinan".
Pada tahun 2002, Bank Dunia
memperkirakan 53% penduduk atau sekitar 111 juta jiwa hidup di bawah garis
kemiskinan dengan standar internasional yaitu US$ 2 perhari. Sekitar 25 juta
penduduk Indonesia buta huruf.Hampir 50 juta jiwa menderita gangguan kesehatan
dan tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan.Banyak komunitas tidak memiliki
infrastruktur dasar yang memadai seperti penyediaan air bersih, sanitasi,
transportasi, jalan raya dan listrik. Pengangguran di negeri ini diperkirakan
meningkat menjadi 11,1 persen pada tahun 2006 atau menacapai 41% (Antara News,
7/7/07).
Dalam konteks global, setelah hampir
sepuluh tahun pelaksanaan World Food Summit (WFS) tahun 1996 di Roma,jumlah
produksi pangan dunia dipandang telah mencukupi. Ditengah melimpahnya produk
pangan, justeru angka kelaparan terus meningkat hingga mencapai 840juta
jiwa.Ironis?Jika kemerdekaan diukur dari kemakmuran saja, bangsa ini sebetulnya
belum merdeka.Apalagi jika tolak ukurnya adalah kemandirian, bangsa ini sangat
jauh dari merdeka.Fakta bahwa hukum yang berlaku di Indonesia 80% merupakan
warisan Belanda. Penjajahan Belanda memang telah berhasil diusir, akan tetapi
hukumnya tetap dipakai dan dilestarikan. Pembuatan perundang-undangan tidak
lepas dari campur tangan asing (UU Sumber daya Air, UU Migas, UU Penanaman
Modal hingga RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi. Titik sentral keterpurukan
dunia ketiga dan negara–negara berkembang adalah "Penjajahan
Ekonomi" oleh Amerika dan sekutunya. Perkins dalam bukunya menceritakan,
fungsi dirinya sebagai Agen Amerika adalah memuluskan rencana–rencana
Amerika menghancurkan ekonomi negara& negara berkembang lewat hutang dan
monopoli perdagangan. Begitupun yang diungkapkan oleh Chomsky dalam bukunya
"Imperial Ambitions".
BAB III. PENUTUP
3.l Kesimpulan
Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah
lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh
imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan
paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai"
disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan
dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja
dengan paksaan. Imperium disini
tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa
daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda
antara imperialisme dan kolonialisme ?
Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium.Kolonialisme ialah politik
yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium
itu merupakan gabungan jajahan-jajahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar