Kamis, 18 Desember 2014

Perkembangan Ideologi Imperialisme



Perkembangan Ideologi Imperialisme
(Kelompok Kontra)





Oleh:
1.      Wahyu Bagustiadi            (120210302014)







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya dan karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Dengan terselesainya makalah ini, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan atas terselesainya makalah ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai bahan diskusi mata kuliah “Sejarah Intelektual” dan sebagai media untuk lebih mendalami setiap unit yang akan dipelajari dan dibahas dalam mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih belum sempurna. oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki makalah yang telah dibuat. Akhirnya semoga makalah ini dapat berguna bagi kita, amien.





                                                                                   
 Jember, 28November 2014


                                                                                                                                                                                                                        Penyusun


                                                                  DAFTAR ISI





BAB I. PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang


Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
Perkataan Imperialisme muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad XIX.Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaanInggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia.Politik Disraeli ini mendapat opisisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau-kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki pemusatan perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri dari pada berkecipuhan dalam sola-soal luar negeri.Golongan oposisi ini disebut golongan "Little England" dan golongan Disraeli (Joseph Chamberlain, Cecil Rhodes) disebut golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.
Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah".Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium".Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator".Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini.wele wele
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan kolonialisme ? Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium.Kolonialisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.

1.2 Rumusan Masalah


1.Bagaimanakah konsep dasar Imperialisme?
2.Bagaimanakah perkembangan Imperialisme?
3.Bagaimanakahperkembangan Imperialisme di Indonesia?
4. Alasan saya setuju bahwa paham Imperialisme berkembang di Indonesia?

1.3 Tujuan


Ø Untuk mengetahui Konsep dasar Imperialisme
Ø Untuk mengetahui Perkembangan Imperialisme.
Ø .Untuk mengetahui Perkembangan Imperialisme di Indonesia.
Ø Untuk mengetahui Alasan saya tidak Setuju Imperialisme berkembang di Indonesia.





BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Konsep Dasar Paham Imperialisme

A.    Pengertian
Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah".Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium".Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator".Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. Adapun sebab-sebab dari Imperialisme adalah:
1. Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia (ambition, eerzucht). Tiap bangsa ingin menjadi jaya. Tetapi sampai dimanakah batas-batas kejayaan itu ?Jika suatu bangsa tidak dapat mengendalikan keinginan ini, mudah bangsa itu menjadi bangsa imperialis.Karena itu dapat dikatakan, bahwa tiap bangsa itu mengandung benih imperialisme.
2. Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia ini (racial superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri.Jika harga diri ini menebal, mudah menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan anggapan, bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin bangsa-bangsa lainnya.
3. Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat menimbulkan imperialisme. Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi.Imperialisme di sini dapat timbul sebagai "bij-product" saja.Tetapi jika penyebaran agama itu didukung oleh pemerintah negara, maka sering tujuan pertama terdesak dan merosot menjadi alasan untuk membenarkan tindakan imperialisme.
4. Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.
5. Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab yang terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme modern.
a)             Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu Negara
b)             Ingin ikut dalam perdagangan dunia
c)             Ingin menguasai perdagangan
d)            Keinginan untuk menjamin suburnya industry

Menurut Lenin: Imperialisme sebagai sebuah sistem ekonomi-politik. Pemahaman ini, menurut Lenin, adalah pemahaman dasar bagi sebuah upaya untuk memahami imperialisme secarakeseluruhan. Imperialisme merupakan sebuah sistem ekonomi-politik, artinya ia adalah sebuah proses ekonomi yangmemiliki perwujudan dalam keputusan-keputusan politik. Ekonomi imperialis dan politik imperialis adalah dua hal yangberbeda dan seringkali saling bertentangan, namun politik imperialis selalu merupakan perwujudan dari proses ekonomiimperialis itu sendiri. Hukum dialektika, kesalingrasukan dari hal-hal yang bertentangan (interpenetration of theopposites), mendiktekan bahwa kedua hal ini tidaklah terpisahkan.
Ciri-ciri Pokok Imperialisme adalah Peleburan dan Kombinasi Kapital yaitu Menurut Lenin, ciri pertama dan terpenting dari Imperialisme adalah "konsentrasi kekuatan produktif". Meleburnya Kekuasaan Keuangan, Industri dan BirokrasiCiri kedua yang diuraikan secara panjang lebar oleh Lenin adalah "oligarki kapital"
Sembari menjelaskan bagaimana hubungan antara Negara (aparatus birokrasi, militer dan ideologi) dengan para penguasa keuangan dan industri, kutipan di atas juga menjelaskan pada kita bagaimana ekspor kapital10 merupakan salah satu fitur utama dari imperialisme.
Konsekuensi
Di bawah imperialisme, politik adalah perpanjangan dari konflik konsentrasi capital Tentara nasional berpihak pada imperialism Lenin menegaskan satu hal lagi: bahwa imperialisme akan menggunakan tentara lokal untuk menjaga kepentingannya.Bahkan Lenin menyatakan bahwa negeri imperialis yang akan menjadi yang paling berhasil adalah negeri yang paling sanggup menggalang tentara lokal untuk berperang bagi merekaAkibat Penjajahan Non-fisik.
B.     Bentuk

1.      Imperialisme Politik
Bentuk imperialisme ini bertujuan untuk memperoleh pengawasan politik terhadap suatu bangsa atau negara dengan cara pembentukan pemerintahan kolonial. Motif utama dari Imperialisme politik adalah untuk memperoleh prestise dengan cara pembentukan imperialisme atau menutup ketidakpuasan di dalam negeri dengan car melakukan politik luar negeri.
2.      Imperialisme Militer
Imperialisme militer bertujuan untuk memperoleh daerah strategis, pelabuhan, atau urat nadi lalu lintas. Daerah-daerah koloni dapat menghasilkan tenaga manusia dan juga dapat memainkan peranan penting dalam menjamin kepentingan negara yang berkuasa. Penguasaan atas daerah seperti selat Gibraltar, Terusan Suez, Panama, Singapura, Hong kong, dan lain-lain adalah sasaran utama imperialisme. Akan tetapi dengan hasil perkembangan teknologi modern misalnya pesawat terbang atau peluru kendali, maka peranan “posisi kunci” ini mulai berkurang.
3.      Imperialisme Kebudayaan
Jenis Imperialisme ini banyak dilakukan oleh Spanyol dalam menguasai dunia, terutama di Amerika Tengah dan Selatan. Begitu pula pada waktu hitler mengadakan ekspansi dan Rusia dalam usahanya mengusai pemikiran manusia. Imperialisme kebudayaan berusaha untuk mengadakan penguasaan atau kontrol atas ide atau pemikiran bangsa lain. biasanya jenis ini menyertai imperialisme politik, militer, atau ekonomi. Dalam sejarah dapat dilihat bahwa Nazi-Jerman dan Rusia sangat berhasil dalam memperkembangkan Imperialisme kebudayaan ini. Khususnya Rusia berhasil membentuk an mempropagandakan sistem sosialdan ideologi komunismenya kepada sejumlah besar bangsa di dunia ini. Bahkan, Imperialisme kebudayaaan Rusia berhasil pula mengusai jalan pikiran orang-orang penting dalam percaturan politik dunia.

2.2 Perkembangan Paham Imperialisme

Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.Pengertian imperialisme sebenarnya telah ada sejak zaman kuno. Kita menyebut-nyebut imperium yang terkenal sejak zaman Romawi, Mongol, dan sebagainya. Kemudian pada zaman baru, yakni sekitar abad ke-16 dan ke-17, kita temui bangsa-bangsa Barat seperti Portugis dan Spanyol. Selanjutnya abad ke 19 muncul lagi dengan ciri industri yang diprakarsai oleh bangsa Inggris.dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa Imperialisme pada dasarnya ada dua macam, hal in berpijak pada usaha penaklukan yang dilakukan oleh bangsa barat, yakni
  • Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalaH semboyan gold, gospel, and glory (penyebaran agama, kekayaan dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal. 

  • Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil industri, kemudian juga sebgai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.
Jenis
Imperialisme Kuno
Imperialisme Modem
Dari waktu terjadinya


Dari segi kepentingan







Negara pelopor
Terjadi sebelum revolusi industri.

Berpijak pada semboyan 3G
(Go/d, Gospel, Glory).
Gold: memperoleh kekayaan
yang sebanyak-banyaknya
Gospel: menyebarkan agama.
Glory: memperoleh kejayaan politik (kekuasaan).

Portugis dan Spanyol
Terjadi setelah Revolusi Industri.

Menguasai suatu daerah untuk
kepentingan industri yaitu:
Tempat mendapatkan bahan
mentah.
Tempat memasarkan hasil.
Tempat menanam modal.


Inggris












2.3 Perkembangan Paham Imperialisme di Indonesia

Negara-negara Eropa yang mempunyai andalan dalam pembentukan dan mengembangkan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia yaitu : Portugis, Belanda, Perancis dan Inggris.
1. Kolonilisme dan imperialisme Portugis di Indonesia
Portugis merupakan negara Eropa pertama yang datang di dunia Timur melalui jalan laut. Hal ini dapat dilihat dari :
Tahun 1486 Bartholomeus Dias berhasil mencapai Tanjung Harapan.Tahun 1498 Vasco da Gama menginjakkan kaki di Calicut.tahun 1502 Alfonso d’Albuquerque menguasai pelabuhan Malaka. Merupakan langkah awal mengusai wilayah perdagangan dan pelayaran di Asia Tenggara.Imperialisme Portugis adalah imperialisme kuno (ancient imperialisme) dengan semboyan 3G, yaitu Gold (emas), Gospel (agama), dan Glory (Kejayaan). Dalam proses perluasan kekuasaan, bangsa Portugis banyak mendapat perlawanan bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
Pertugis menjalankan sistem monopoli.Portugis menyebarkan agama Katholik.Portugis ikutcampur tangan urusan dalam negeri.Banyak pejabat Portugis yang melakukan korupsi.
Persaingan dengan bangsa Barat sendiriPortugis menguasai Malaka, perdagangan Indonesia beralih ke Aceh.Minat Portugis menguasai melalui Aceh, tapi mendapat perlawanan oleh rakyat Aceh. Kemudian Portugis pergi ke Maluku Utara, saat itu terjadi peperangan antara Ternate + Portugis melawan Tidore + Spanyol yang dimenangkan oleh Ternate yang dibantu oleh bangsa Portugis.Datanglah Spanyol yang dipimpin oleh Ferdinand Magelans (1519 – 1521) ke Filipina. Kemudian tahun 1521 Spanyol menduduki Maluku Utara dan bergabung dengan Tidore untuk mengimbangi Ternate dan Portugis.Karena Spanyol dan Tidore telah kalan atas Portugis dan Ternate, maka muncullah perjanjian “Dessilas” yang intinya (1534) ekspedisi Spanyol hanya diijinkan sampai Maluku Utara, sedangkan penjelajahan Indonesia hanya boleh dilakukan Portugis. Pada tahun 1515 Portugis berhasil diusir oleh rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Baabullah.
2. Kolonialisme dan imperialisme Belanda di Indonesia mulai dari ekspedisi untuk kapal dagang Belanda
Ekspedisi I dipimpin oleh Cornelist Van de Houfmant (1596) gagal, sebab mendapat perlawanan dari rakyat pesisir utara.Ekspedisi II pimpinan Jacob Van Heck, 2 tahu kemudian (1598) Banten berhasil sebab kedatangan Belanda dengan ramah, sopan terhadap rakyat Banten.Pada saat bersamaan Banten melawan Portugis dimanfaatkan oleh Belanda untuk menjalin kerjasama di bidang perdagangan.Setelah Belanda berhasil mendapatkan keuntungan besar, mereka pulang ke negeri asal dengan membawa hasil.
VOC merupakan perhimpunan dagang swasta Belanda. Kongsi ini mempunyai kewajiban membantu pemerintah Belanda untuk mendapatkan dana. Sebaliknya pemerintah Indonesia perlu memberikan VOC hak-hak istimewa. Hak Actrroi (hak paten) yaitu :
- Hak monopoli perdagangan
- Hak memiliki angkatan perang berperang


Tujuan didirikannya VOC adalah :
Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda.
Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang-pedagang lainnya di Indonesia.Mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.Langkah pertama VOC untuk mencapai tujuanya adalahMerebut Maluku dari tangan Portugis
Tahun 1605 VOC berhasil merebut benteng Portugis di Ambon yang kemudian sampai rentang Victoria.Peristiwa ini menjadi tonggak penjajahan Belanda di Indonesia.
Tahun 1609 VOC mengangkat Pieter Both sebagai Gubernur Jendral I sampai mengikat perjanjian dengan penguasa di Maluku seperti : Hitu, Banda dan Haruku. Dan selalu mencantumkan hak monopoli perdagangan VOC dan pengakuan VOC terhadap kedaulatan pengusaha-pengusaha setempat.VOC mengikat Jayakarta dengan usaha mendirikan pusat kekuasaan dan pemerintahan di wilayah itu.Di bawah pimpinan Jan Peter Zoon Coen. Jayakarta diserang dan dibakar kemudian pada tahun 1619 berubah menjadi kota baru Batavia.
Mulai saat itu VOC dapat menghargai segala gerak-gerik pelayaran di Selat Sunda dan Selat Malaka.VOC juga semakin konsolidasi dalam upaya menaklukkan seluruh wilayah Indonesia.
Kekuatan VOC di Mataram
3. Pemerintahan Hindia Belanda
Melalui konferensi London (1814) Inggris mengembalikan emua daerah kekuasaan Belanda yang pernah dikuasai Inggris.Sejak saat itu, Belanda kembali berkuasa di Indonesia. Kebijakan yang dilakukan pemerintah Hindia-Belanda dalam bidang ekonomi adalah menyelenggarakan “Sistem tanam paksa” tau Culture Stelsel (Awang Cultur) yang berlangsung selama 40 tahun (1830 – 1870).
Sistem tanam paksa ini diusulkan oleh Johanes Van den Bosh Gubernur Jendral Hindia-Belanda pada tahun 1830 – 1833.hakikat dari sistem tnam paksa atau cultur stelsel adalah bahwa penduduk sebagai ganti membayar pajak tanah sekaligus, harus menyediakan sejumlah hasil bumi yang nilainya sama dengan pajak tanah itu.
Masuknya kekuasaan bangsa Asing di Indonesia telah menyebabkan perubahan tatanan politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi bangsa Indonesia sebagai berikut:
a.       Politik
1.      Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern. Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat. Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial.
2.      Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Akibatnya peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.
b.      Sosial Ekonomi
1.      Eksploitasi ekonomi yang dilakukan bangsa Barat membawa berbagai dampak bagi bangsa Indonesia. Munculnya monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di panggung perdagangan internasional. Peranan syahbandar digantikan oleh para pejabat Belanda
2.      Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indoensia hanya menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya.

3.      Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka:
a.       pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.
b.      Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga dilakukan program transmigrasi.
c.       untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah Belanda membangun : Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api dan pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa)
d.      dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.
e.       Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.

4.      Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk Indonesia megalami kemerosotan.

c.       Budaya
1.      Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional penguasa pribumi.
2.      Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan demikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
3.      Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang senibudaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito manyusun Kitab Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama

2.4 Alasan Setuju Paham Imperialisme Berkembang di Indonesia


Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.Motif utama dari Imperialisme politik adalah untuk memperoleh prestise dengan cara pembentukan imperialisme atau menutup ketidakpuasan di dalam negeri dengan car melakukan politik luar negeriDi masa modern ini, contoh oligarki kapital yang paling menyolok dapat kita temui dalam kasus Enron. Enron, sebuah perusahaan pemasok enerji yang merupakan perusahaan nomor tujuh terbesar di AS.Kejatuhan Enron merupakan pemicu runtuhnya bangunan kartu yang rapuh dari pasar modal AS, yang sampai kini masih terasa gaungnya di pasar modal dunia.Namun, bukan keruntuhan itu sendiri fokus kita kali ini melainkan jalinan yang begitu erat antara Enron dengan birokrasi dan bank. Mari kita telaah data-data di bawah ini:
1. Enron telah menyumbang "dana pemilu" sebesar USD 1,7 milyar untuk partai Republik sepanjang sejarahnya. Enron memberi sumbangan pula pada partai Demokrat sebesar USD 700 juta;
2. Begitu Bush naik ke tampuk kekuasaan, para eksekutif Enron mengadakan pertemuan sampai enam kali dengan Wakil Presiden Dick Cheney untuk membahas soal kebijakan mengenai enerji;
3. Bush adalah pemegang saham di Texas Oil Co. dan Cheney adalah CEO di Halliburton, sebuah perusahaan peralatan pengeboran minyak;7
4. Kenneth Lay, CEO Enron, menjabat Bendahara/Penggalang Dana dalam panitia kampanye Bush;
5. Sebulan setelah duduk di tampuk kepresidenan, Bush Jr. menunjuk Pat Wood, seorang eksekutif Enron, menjadi ketua dari Komisi Pengaturan Enerji Federal;

Badan Dunia yang menangani masalah pangan, World Food Programme (WFP) memperkiranakan, anak Indonesia yang menderita kelaparan akibat kekurangan pangan saat ini berjumlah 13 juta orang (Suara Pembaruan, 11/7/07).Menurut laporan Australia-Indonesia partnership (Juli 2004), "Lebih dari separuh penduduk Indonesia yang berjumlah 210 juta rawan terhadap kemiskinan".
Pada tahun 2002, Bank Dunia memperkirakan 53% penduduk atau sekitar 111 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan dengan standar internasional yaitu US$ 2 perhari. Sekitar 25 juta penduduk Indonesia buta huruf.Hampir 50 juta jiwa menderita gangguan kesehatan dan tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan.Banyak komunitas tidak memiliki infrastruktur dasar yang memadai seperti penyediaan air bersih, sanitasi, transportasi, jalan raya dan listrik. Pengangguran di negeri ini diperkirakan meningkat menjadi 11,1 persen pada tahun 2006 atau menacapai 41% (Antara News, 7/7/07).
Dalam konteks global, setelah hampir sepuluh tahun pelaksanaan World Food Summit (WFS) tahun 1996 di Roma,jumlah produksi pangan dunia dipandang telah mencukupi. Ditengah melimpahnya produk pangan, justeru angka kelaparan terus meningkat hingga mencapai 840juta jiwa.Ironis?Jika kemerdekaan diukur dari kemakmuran saja, bangsa ini sebetulnya belum merdeka.Apalagi jika tolak ukurnya adalah kemandirian, bangsa ini sangat jauh dari merdeka.Fakta bahwa hukum yang berlaku di Indonesia 80% merupakan warisan Belanda. Penjajahan Belanda memang telah berhasil diusir, akan tetapi hukumnya tetap dipakai dan dilestarikan. Pembuatan perundang-undangan tidak lepas dari campur tangan asing (UU Sumber daya Air, UU Migas, UU Penanaman Modal hingga RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi. Titik sentral keterpurukan dunia ketiga dan negara–negara berkembang adalah "Penjajahan Ekonomi" oleh Amerika dan sekutunya. Perkins dalam bukunya menceritakan, fungsi dirinya sebagai Agen Amerika adalah memuluskan rencana–rencana Amerika menghancurkan ekonomi negara& negara berkembang lewat hutang dan monopoli perdagangan. Begitupun yang diungkapkan oleh Chomsky dalam bukunya "Imperial Ambitions".




BAB III. PENUTUP


3.l Kesimpulan


     Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
     Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan kolonialisme ? Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium.Kolonialisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan
            







DAFTAR PUSTAKA


Agung Leo.2013. Sejarah Intelektual. Yogyakarta : Ombak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar